MEMBANGUN KOMITMENT DALAM BERORGANISASI
Ternyata menggerakkan roda organisasi tidaklah mudah,
apalagi organisasi social islam nirlaba, yang notabene kerja hanya mengharap
Ridho Allah
, maka penting bagi kita untuk memilih SDM yang
benar-benar memiliki value keimanan yang benar, antara lain :
- Mengimani bahwa pencipta alam semesta ini adalah Ilah yang Maha Bijaksana, Maha kuasa, Maha mengetahui, dan Maha Berdiri Sendiri. (Q.S. Al-Anbiya’ : 22)
- Mengimani
bahwa Al-Kholiq menciptakan alam semesta ini tidaklah sia-sia, karena
Allah
adalah Dzat yang
Maha sempurna. (Q.S. Al-Mu’minun : 115-116) - Mengimani
bahwa Allah
telah
mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk memperkenalkan
Dzat-Nya kepada manusia, tujuan penciptaan, asal dan tempat kembali
manusia. (Q.S. An-Nahl : 36) - Mengimani
bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengenal dan mengabdi pada
Allah
. (Q.S.
Adz-Dzariyat : 56-58) - Mengimani bahwa balasan bagi mu’min yang taat adalah jannah dan orang kafir adalah neraka. (Q.S. Asy-Syura : 7)
- Mengimani
bahwa manusia melakukan kebaikan maupun keburukan atas pilihan dan
kehendaknya sendiri. Tapi untuk kebaikan juga dipengaruhi oleh Taufiq dari
Allah
dan keburukan
tidak ada paksaan dari Allah
. (Q.S.
Asy-Syams : 7-10, Al-Mudatsir : 38) - Mengimani
bahwa pembuat hukum hanyalah hak Allah
yang tidak boleh
dilangkahi, dan seorang muslim boleh berijtihad yang disyari’atkan oleh
Allah
. (Q.S.
Asy-Syura : 10) - Mengetahui
nama-nama dan sifat-sifat Allah
.
Dari Abu Hurairah ra : telah bersabda Rasulullah saw : “Sesungguhnya Allah
memiliki
sembilan puluh sembilan nama, tidak seorangpun menghafalnya melainkan ia
pasti masuk surga. Dan Dia (Allah
) itu witir dan
mencintai yang witir.”(Bukhari dan Muslim) - Merenungkan
ciptaan Allah
dan bukan
Dzatnya.
“Berfikirlah tentang ciptaan Allah
dan janganlah
kalian berfikir tentang DzatNya, karena kalian tidak akan mampu
menjangkauNya.”(Abu Nu’am dalam Al-Hilyah, dan Al-Asbahany dalam
At-Targhib wa Tarhib) - Meyakini
bahwa pendapat salaf lebih utama diikuti untuk menutup peluang ta’wil dan
ta’thil (tidak memberlakukan makna dari sebuah lafadz) serta menyerahkan
makna hakiki dari nama dan sifat Allah
itu hanya
kepada-Nya. Ta’wil itu tidak boleh mengundang perdebatab yang berkepanjangan - Mengabdi
kepada Allah
dengan tidak
menyekutukanNya. (Q.S. An-Nahl : 36) - Merasa takut olehNya dan tidak merasa takut oleh selainNya. (Q.S. An-Nur : 52)
- Berdzikir
kepadaNya secara kontiniu. Dzikir pada Allah
merupakan obat
spiritual yang ampuh dalam menghadapi tantangan zaman dan segala bencana
yang menimpa kehidupan. (Q.S. Ar-Ra’d : 28, Az-Zukhruf : 36-37) - Mencintai
Allah
sampai hati saya
dikuasai olehNya dan terkait erat denganNya sehinggan mendorong saya untuk
lebih baik dan rela berkorban di jalanNya. (Q.S. At-Taubah : 24) - Bertawakkal
kepada Allah
dalam segala
urusan saya. (Q.S. At-Thalaq : 3) - Bersyukur
kepada Allah
atas nikmatNya
yang tak terhitung. (Q.S. An-Nahl : 78, Yasin : 33-35, Ibrahim : 7) - Beristighfar kepadaNya secara kontiniu (dawam), karena dapat memperbaharui taubat, iman, dan menghapus dosa. (Q.S. An-Nisa’ :110, Ali-Imran : 135)
- Menyadari bahwa diri saya selalu diawasi olehNya kapan saja dan di mana saja berada. (Q.S. Al-Mujadilah : 7)
Dari 18 hal tersebut di atas wajib kita lakukan, yang paling
utama adalah bagaimana semua hal tersebut mampu memperkuat komitmen kita
terhadap Allah
, Islam, dan hal-hal
yang berkaitan dengannya sehingga akan membentuk karakter muslim yang
berkomitmen tinggi sehingga apa saja yang menyangkut kebenaran dan kebaikan dapat dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya di dunia dan akhirat. Dan menjauhi segala
perbuatan yang dapat menjerumuskan kita kepada hal-hal yang dapat merusak
tujuan kita berorganisasi. Tujuan utama kita adalah Allah
, maka mari kita
luruskan niat dan perbaiki amal dan aktivitas kita didalam menjalankan amanah
Yayasan Al-Ihsan Serpong hanya semata untuk Allah
.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar